Analisis Sederhana Penyebab Banjir di Jalan
Iskandar
OLEH :
HIJAU
ERLYANDI RANGKUTI
110302071
AMDAL PERAIRAN
MANAJEMEN
SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
Gambar 3. Jalan Mandala yang telah ditinggikan
PENDAHULUAN
Jalan raya merupakan salah satu fasilitas umum dan
milik bersama, oleh karena itu harus dijaga dan dirawat bersama-sama. Hampir
semua manusia jika ingin bepergi ke suatu tempat akan menggunakan jalan raya,
maka kita hendaklah menjaga kenyamanan jika berada di jalan raya. Tidak hanya
pemerintah yang harus menjaganya, masyarakat sipil juga harus ikut menjaganya
dengan cara mematuhi semua aturan yang telah di buat salah satunya adalah
mematuhi aturan berat maksimum kendaraan yang boleh melalui jalan tersebut
serta tidak ugal-ugalan mengendarai kendaraan.
Jalan Iskandar Muda yang terletak di Kecamatan Medan
Petisah ini merupakan salah satu jalan protokol yang banyak di lalui
pengendara. Di jalan ini masi saja terdapat banyak masalah salah satunya adalah
banjir.
ISI
Jalan raya mempunyai peranan
penting pada aktivitas manusia. Salah satunya adalah Jalan Iskandar Muda yang
merupakan jalan protokol di kota Medan. Jalan ini
sering terjadi kemacetan pada jam-jam tertentu. Terjadi kemacetan disebabkan
oleh banyaknya pengendara yang tidak mematuhi aturan lalulintas, salah satunya
adalah banyaknya angkutan umum yang berhenti sembarangan untuk menaikkan dan
menurunkan penumpang di jalan tersebut. Dengan terjadinya kemacetan tersebut
pastinya sangat menganggu kenyamanan bagi pengendara lainnya.
Masalah lainnya yang terjadi di jalan ini adalah
sering terjadinya banjir pada saat hujan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan (yang biasanya kering)
karena volume air yang meningkat. Definisi kedua dari kamus tersebut, banjir
adalah berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap. Pengertian kedua ini
biasanya dipakai untuk menyebutkan sungai atau kali yang banjir. Kalau kata
“banjir” ini ditambah awalan “me” dan akhiran “i” jadi “membanjiri” maka
artinya menjadi “menggenangi”. Jadi, kalau dipakai dalam kalimat “Hujan
membanjiri jalan raya di Jakarta” itu sama saja artinya dengan hujan
menggenangi jalan raya di Jakarta. Dari kalimat itu menunjukkan kalau antara
“banjir” dan “genangan” memiliki pengertian yang sama, tidak berbeda. Hal ini
berarti pemahaman tentang banjir itu kurang tepat.banjir adalah suatu keadaan
sungai, dimana aliran air tidak tertampung oleh palung sungai, sehingga terjadi
limpasan, dan atau genangan pada lahan yang semestinya kering. Banjir adalah suatu kondisi air yang tidak tertampung
di dalam saluran pembuang (kali) atau aliran air akibat terhambatnya saluran
pembuangan (Suripin, 2003).
Gambar 1. Kondisi jalan pada saat banjir di Jalan Iskandar Muda
Banjir yang terjadi di jalan tersebut jika dilihat
dengan kasat mata diakibatkan oleh tidak berfungsinya sistem drainase dan air
hujan yang ada di sekitar bangunan-bangunan sekitar mengaliri airnya ke jalan.
Seharusnya sistem drainase yang ada di sekitar jalan
tersebut difungsikan secara optimal dan masyarakat ikut berperan salah satunya
tidak mendirikan bangunan yang lebih tinggi dari jalan. Menurut Deputi Bidang Sarana dan
Prasarana (2002) bahwa partisipasi masyarakat merupakan proses teknis untuk
memberi kesempatan dan wewenang lebih luas kepada masyarakat, agar masyarakat
mampu memecahkan berbagai persoalan bersama-sama. Pembagian kewenangan ini
dilakukan berdasarkan tingkat keikutsertaan (level of involvement) masyarakat
dalam kegiatan tersebut. Partisipasi masyarakat bertujuan untuk mencari solusi
permasalahan lebih baik dalam suatu komunitas, dengan membuka lebih banyak
kesempatan bagi masyarakat untuk memberi kontribusi sehingga implementasi
kegiatan berjalan lebih efektif, efisien, dan berkelanjutan. Partisipasi
masyarakat harus dilakukan secara terorganisasi dan terkoordinasi agar dapat
terlaksana secara efektif. Sebuah organisasi masyarakat sebaiknya dibentuk
untuk mengambil tindakan-tindakan awal dan mengatur peran serta masyarakat
dalam penanggulangan banjir. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat dalam menghadapi banjir sekaligus mengurangi dampaknya.
Jika ditinjau dari segi elevasi
jalan terhadap bangunan sekitar, maka pemerintah harus meninggikan jalan dengan
cara melakukan pengecoran jalan agar jalan dapat lebih tinggi dan kokoh. Tetapi
pengecoran jalan dapat menimbulkan masalah kemacetan baru selama prosesnya
berjalan, tetapi setelah selesai maka masalah banjir akan tertanggulangi.
Selain itu, sistem drainase di
sekitar jalan tersebut harus di perbaiki dan di perlebar salah satu nya dengan
cara membuat gorong-gorong yang ada di bawah tanah.
PENUTUP
Jalan
raya merupakan salah satu fasilitas umum yang sering digunakan masyarakat. Jika
ingin bepergian kemana saja masyarakat pasti menggunakan jalan raya pada
sebagian atau seluruh perjalanannya. Dan masi banyak jalan raya dan juga jalan
protokol yang terkena dampak banjir di karenakan oleh tidak berfungsinya
drainase dan bangunan sekitar mengaliri air pembuangannya ke jalan pada saat
terjadi hujan maupun tidak. Hal ini yang membuat saya untuk mencoba membuat
analisa sederhana tentang penyebab banjir yang ada pada Jalan Iskandar Muda
Kecamatan Medan Petisah. Dan saya berharap para pembaca dapat mengerti maksud
dari analisa ini dan demikianlah tugas amdal perairan ini, saya ucapkan
terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Suripin.
2003. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Andi Offset, Yogyakarta.
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana,
Direktorat Pengairan dan Irigasi, BAPPENAS. 2002. Kebijakan Penanggulangan
Banjir di Indonesia. Jakarta.